RINGKASAN
MATERI
MATA
KULIAH FILSAFAT PENDIDIKAN
Tugas
V
”Wawasan
Tentang Filsafat Pendidikan”

Disusun
oleh :
Putri
Nadila Sari
1300204
KURIKULUM TEKNOLOGI PENDIDIKAN
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2014
A. Pengertian Filsafat Pendidikan
Istilah
filsafat bisa ditinjau dari dua segi, semantik dan praktis. Segi semantik
perkataan filsafat berasal dari kata Arab falsafah, yang berasal dari bahasa
Yunani, philosophia yang berarti philos = cinta, suka (loving) dan Sophia = pengetahuan,
hikmah (wisdom). Jadi philosopia berarti cinta kepada kebijaksanaan atau cinta
kepada kebenaran. Maksudnya, setiap orang yang berfilsafah akan menjadi
bijaksana. Orang yang cinta kepada pengetahuan disebut philosopher dalam bahasa
Arab disebut failasuf. Dari segi praktis filsafat berarti alam pikiran atau
alam berfikir. Berfilsafat artinya berpikir. Namun tidak semua berpikir berarti
berfilsafat. Berfilsafat maknanya berpikir secara mendalam dan sungguh-sungguh.
Pengertian ilmu yang dikemukakan oleh Mohammad Hatta adalah pengetahuan yang teratur tentang pekerjaan hukum kausal dalam suatu golongan masalah yang sama tabiatnya, maupun menurut kedudukannya tampak dari luar, maupun menurut hubungannya dari dalam.
Harsojo, Guru Besar antropolog di Universitas Pajajaran mendefinikan ilmu adalah akumulasi pengetahuan yang disistematisasikan suatu pendekatan atau metode pendekatan terhadap seluruh dunia empiris yaitu dunia yang terikat oleh faktor ruang dan waktu yang pada prinsipnya dapat diamati panca indera manusia.
Pengertian ilmu yang dikemukakan oleh Mohammad Hatta adalah pengetahuan yang teratur tentang pekerjaan hukum kausal dalam suatu golongan masalah yang sama tabiatnya, maupun menurut kedudukannya tampak dari luar, maupun menurut hubungannya dari dalam.
Harsojo, Guru Besar antropolog di Universitas Pajajaran mendefinikan ilmu adalah akumulasi pengetahuan yang disistematisasikan suatu pendekatan atau metode pendekatan terhadap seluruh dunia empiris yaitu dunia yang terikat oleh faktor ruang dan waktu yang pada prinsipnya dapat diamati panca indera manusia.
Menurut Robert Ackerman filsafat
ilmu dalam suatu segi adalah suatu tinjauan kritis tentang pendapat-pendapat ilmiah dewasa ini dengan
perbandingan terhadap kriteria-kriteria yang dikembangkan dari
pendapat-pendapat demikian itu, tetapi filsafat ilmu jelas bukan suatu
kemandirian cabang ilmu dari praktek ilmiah secara aktual. Lewis White Beck,
memberi pengertian bahwa filsafat ilmu membahas dan mengevaluasi metode-metode
pemikiran ilmiah serta mencoba menemukan dan pentingnya upaya ilmiah sebagai
suatu keseluruhan.
Menurut A. Cornelius Benjamin filsafat ilmu merupakan cabang pengetahuan filsafat yang merupakan telaah sistematis mengenai ilmu, khususnya metode-metodenya, konsep-konsepnya dan praanggapan-praanggapan, serta letaknya dalam kerangka umum cabang-cabang pengetahuan intelektual. Michael V. Berry berpendapat bahwa filsafat ilmu adalah penelaahan tentang logika interen dari teori-teori ilmiah dan hubungan-hubungan antara percobaan dan teori, yakni tentang metode ilmiah.
Menurut May Brodbeck filsafat ilmu adalah analisis yang netral secara etis dan filsafati, pelukisan dan penjelasan mengenai landasan – landasan ilmu. Peter Caws Filsafat ilmu merupakan suatu bagian filsafat, yang mencoba berbuat bagi ilmu apa yang filsafat seumumnya melakukan pada seluruh pengalaman manusia. Filsafat melakukan dua macam hal : di satu pihak, ini membangun teori-teori tentang manusia dan alam semesta, dan menyajikannya sebagai landasan-landasan bagi keyakinan dan tindakan; di lain pihak, filsafat memeriksa secara kritis segala hal yang dapat disajikan sebagai suatu landasan bagi keyakinan atau tindakan, termasuk teori-teorinya sendiri, dengan harapan pada penghapusan kesalahan.
Menurut A. Cornelius Benjamin filsafat ilmu merupakan cabang pengetahuan filsafat yang merupakan telaah sistematis mengenai ilmu, khususnya metode-metodenya, konsep-konsepnya dan praanggapan-praanggapan, serta letaknya dalam kerangka umum cabang-cabang pengetahuan intelektual. Michael V. Berry berpendapat bahwa filsafat ilmu adalah penelaahan tentang logika interen dari teori-teori ilmiah dan hubungan-hubungan antara percobaan dan teori, yakni tentang metode ilmiah.
Menurut May Brodbeck filsafat ilmu adalah analisis yang netral secara etis dan filsafati, pelukisan dan penjelasan mengenai landasan – landasan ilmu. Peter Caws Filsafat ilmu merupakan suatu bagian filsafat, yang mencoba berbuat bagi ilmu apa yang filsafat seumumnya melakukan pada seluruh pengalaman manusia. Filsafat melakukan dua macam hal : di satu pihak, ini membangun teori-teori tentang manusia dan alam semesta, dan menyajikannya sebagai landasan-landasan bagi keyakinan dan tindakan; di lain pihak, filsafat memeriksa secara kritis segala hal yang dapat disajikan sebagai suatu landasan bagi keyakinan atau tindakan, termasuk teori-teorinya sendiri, dengan harapan pada penghapusan kesalahan.
Filsafat pendidikan adalah aktivitas
pikiran yang teratur yang menjadikan filsafat sebagai jalan untuk mengatur,
menyelaraskan, dan memadukan proses pendidikan.
Berikut ini, beberapa pengertian filsafat pendidikan menurut para
ahli:
·
Menurut Jhon Dewey, filsafat pendidikan merupakan suatu pembentukan
kemampuan dasar yang fudamental, baik yang menyangkut daya pikir (intelektual)
maupun daya perasaan (emosional) menuju tabiat manusia.
·
Menurut Imam Barnadib filsafat pendidikan merupakan ilmu uang pada
hakikatnya merupakan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan dalam bidang
pendidilkan. Baginya filsafat pendidikan merupakan aplikasi suatu analisis
filosof terhadap pendidikan.
·
Muhammad Labib al-Najihi: Filsafat pendidikan adalah suatu aktivitas yang
teratur yang menjadikan filsafat itu sebagai jalan mengatur, menyelaraskan dan
memadukan proses pendidikan.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa filsafat pendidikan sebagai ilmu
pengetahuan normatif dalam bidang pendidikan yang merumuskan kaidah-kaidah
norma-norma atau ukuran tingkah laku perbuatan yang sebenarnya dilaksanakan
oleh manusia dalam hidup dan kehidupannya.
B.
Subjek/ Objek Filsafat
Subjek filsafat adalah seseroang
yang berfikir/ memikirkan hakekat sesuatu dengan sungguh-sungguh dan mendalam.
Seperti halnya pengetahuan, Maka filsafatpun (sudut pandangannya) ada beberapa
objek yang dikaji oleh filsafat:
a.
Obyek material yaitu segala sesuatu yang realitas
1.
Ada yang harus ada, disebut dengan absoluth/ mutlak yaitu Tuhan Pencipta
2.
Ada yang tidak harus ada, disebut dengan yang tidak mutlak, ada yang
relatif (nisby), bersifat tidak kekal yaitu ada yang diciptakan oleh ada yang
mutlak (Tuhan Pencipta alam semesta)
b.
Obyek Formal/ Sudut pandangan seseorang terhadap sesuatu yang ada
Ilmu
|
Objek material
|
Objek formal
|
Sosiologi
|
manusia
|
Interaksi sosial
|
Psikoogi
|
Manusia
|
Tingkah laku
|
Ekonomi
|
Manusia
|
Memenuhi kebutuhan
|
pendidikan
|
Manusia
|
Membentuk kepribadian
|
Kesehatan
|
Manusia
|
kondisi
individu
|
Botani
|
Tumbuhan
|
Struktur,bentuk tumbuhan
|
C. Ruang Lingkup Filsafat Pendidikan
a.
Para pendidik adalah orang tua, guru, tokoh masyarakat, dan siapa saja yang
memfungsikan dirinya untuk mendidik.
b.
Murid atau anak didik adalah objek dari para pendidik dalam melakukan tindakan
yang bersifat mendidik.
c.
Mateeri pendidikan yaitu bahan-bahan yang disusun sedemikian rupa dengan
susunan yang logis untuk disampaikan kepada anak didik.
d.
Perbuatan mendidik adalah kegiatan yang dilakukan oleh pendidik ketika menghadapi
peserta didik..
e.
Metode pendidikan merpakan strategi relevan yang dilakukan oleh dunia
pendidikan pada saat menyampaikan materi kepada peserta didik.
f.
Evaluasi dan tujuan pendidikan.
g.
Alat-alat pendidikan dan lingkungan pendidikan.
Menurut Jalaludin dan Idi (2007: 24
) secara mikro, ruang lingkup filsafat pendidikan meliputi:
1.
Merumuskan secara tegas sifat hakikat pendidikan
2.
Merumuskan sifat hakikat manusia, sebagai subjek dan objek pendidikan.
3.
Merumuskan secara tegas hubungan antara filsafat, filsafat pendidikan, agama
dan kebudayaan.
4.
Merumuskan secara tegas hubungan antara filsafat, filsafat pendidikan, teori
dan pendidikan.
5.
Merumuskan hubungan antara filsafat negara (ideologi), filsafat pendidikan dan
politik pendidikan (sistem pendidikan)
6.
Merumuskan sistem sistem nilai-norma atau isi moral pendidikan yang merupakan
tujuan pendidikan.
Filsafat
merupakan sekumpulan sikap dan kepercayaan terhadap kehidupan dan alam yang baisanya
diterima secara kritis atau pemikiran terhadap kepercayaan dan sikap terhadap
kepercayaan da sikap yang sangat kita junjung tinggi. Adapun menurut pendapat
para ahli tentang ruang lingku filsafat :
- Tentang hal mengerti, syarat-syaratnya dan metode-metodenya.
- Tentang ada dan tidak ada.
- Tentang alam, dunia dan seisinya.
- Menentukan apa yang baik dan apa yang buruk.
- Hakikat manusia dan hubungannya dengan sesama makhluk lainnya.
- Tuhan tidak dikecualikan.
Adapun ruang lingkup filsafat adalah segala sesuatu lapangan
pikiran manusia yang amat luat. Segala sesuatu yang mungkin ada dan benar,
benar ada (nyata), baik material konkrit maupuan nonmaterial abstrak (tidak
terlihat). Jadi obyek filsafat itu tidak terbatas. Objek pemikiran filsafat
yaitu dalam ruang lingkup yang menjangkau permasalhan kehidupan mausia, alam
semesta dan alam sekitarnya adalah juga objek pemikiran filsafat pendidikan.
Dari uraian di atas dapat
disimpulkan bahwa yang menjadi ruang lingkup filsafat pendidikan adalah semua
aspek yang berhubungan dengan upaya manusia untuk mengerti dan memahami hakikat
pendidikan itu sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar