MAKALAH
PERENCANAAN PEMBELAJARAN

KELOMPOK 2 :
NADIA VANI
AMORY 1300225/2013
WIDYA ASTUTI
PUTRI 1300235/2013
PUTRI NADILA
SARI 1300204/2013
SITA
HERMIATI 1300203/2013
KURIKULUM DAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGRI PADANG
2014
KATA
PENGANTAR
Bissmillahirahmanirahim
Assalamu alaikum warahmatullahi
wabarakatu
Puji
syukur penulis ucapkan kepada ALLAH SWT,yang mana atas berkat rahmat dan
karunia nya penulis dapat menyusun,menulis dan menyelesai kan makalah
PERENCANAAN PEMBELAJARAN ini yang berjudul PRINSIP PENDAGOGIS DAN DIDAKTIS Hal
yang paling mendasar yang mendorong kami dalam menyusun makalah ini adalah
tugas dari mata kuliah PERENCANAAN PEMBELAJARAN,untuk mencapai nilai yang baik
yang memenuhi syarat perkuliahan,dan sekaligus kita bisa memahami materi dari
PRINSIP PENDAGOGIS DAN DIDAKTIS.Sebagai bahan penulisan diambil dari beberapa
sumber yang mendukung penulisan ini.
Pada
kesempatan ini saya mengucapkan terimakasih pada dosen pembimbing,yang mana
telah membimbing kami dalam menyelesaikan makalah ini dengan baik,meskipun jauh
dari kata sempurna,andai ada kekurangan dalam makalah ini kami butuh kritik dan
saran yang bersifat membangun.
Padang
, September 2014
Penulis
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Pendahuluan
Belajar adalah suatu proses
perubahan perilaku yang muncul karena pengalaman. Belajar bukan hanya mengingat
akan tetapi luas dari pada itu, yakni mengalami, hasil belajar bukan suatu
penguasaan hasil latihan melainkan perubahan kelakuan, kegiatan belajar dapat
dihayati oleh orang yang sedang belajar dan juga dapat diamati oleh orang lain.
Untuk
menciptakan dan menghasilkan kegiatan belajar dan pembelajaran yang
berprestatif dan menyenangkan perlu diketahui berbagai landasan yakni
prinsip-prinsip maupun teori belajar.
Prinsip
belajar adalah landasan berpikir, landasan berpijak, dan sumber motivasi agar
proses belajar mengajar dapat berjalan dengan baik antara pendidik dan peserta
didik.
B. Rumusan
Masalah
1. Prinsip
belajar pada umumnya
2. Prinsip
belajar Pedagogis
3. Prinsip
belajar Didaktis
C. Tujuan
Makalah
Agar
pebaca mengetahui prinsip-prinsip belajar dan untuk memenuhi tugas diskusi dalam
pertemuan minggu ke 4 dalam mata kuliah Perencanaan Pembelajaran.
BAB
II
PEMBAHASAN
Prinsip
belajar menurut Gestalt adalah suatu transfer belajar antara pendidik dan
peserta didik sehingga mengalami perkembangan dari proses interaksi belajar
mengajar yang dilakukan secara terus menerus dan diharapkan peserta didik akan
mampu menghadapi permasalahn dengan sendirinya melalui teori-teori dan
pengalaman-pengalaman yang sudah diterimanya.
Prinsip
belajar menurut Robert H. Davies adalah suatu komunikasi terbuka antara
pendidik dengan peserta didik sehingga siswa termotivasi belajar yang bermanfaat
bagi diirnya melalui contoh-contoh dan kegiatan praktek yang diberikan pendidik
lewat metode yang menyenangkan siswa.
Prinsip
belajar adalah landasan berpikir , landasan berpijak dan sumber motivasi agar
proses belajar dan pembelajaran dapat berjlalan dengan baik antara pendidik
dengan peserta didik.
A. Prinsip-Prinsip
Belajar pada Umumnya
I. Prinsip-prinsip
belajar yang dikemukanan oleh Rothwal A.B (1961) adalah :
1. Prinsip
kesiapan (Readiness)
Prinsip belajar
dipengaruhi kesiapan siswa. Yang dimaksud dengan kesiapan belajar siswa ialah
kondisi yang memungkinkan ia dapat belajar.
2. Prinsip
Motivasi (motivation)
Tujuan dalam belajar
diperlukan untuk suatu proses yang terarah. Motivasi adalah suatu kondisi dari
pelajar untuk memprakarsai kegiatan, mengatur arah kegiatan itu dan memelihara
kesungguhan.
3. Prinsip
Persepsi
Seseorang cenderung
untuk percaya sesuai dengan bagaimana ia memahami situasi. Persepsi adalah
interprestasi tentang situasi yang hidup.
Setiap individu melihat dunia dengan caranya sendiri yang berbeda dari
orang lain. Persepsi ini mempengaruhi individu.
4. Prinsip
Tujuan
Tujuan harus tergambar
jelas dalam pikiran dan diterima oleh pelajar pada saat proses terjadi. Tujuan
ialah sasaran khusus yang hendak dicapai oleh seseorang.
5. Prinsip
Perbedaan Individual
Proses pengajara
semestinya memperhatikan perbedaan individual dalam kelas dapat memberi
kemudahan pencapaian tujuan belajar setingi-tinginya. Pengajara yang hanya
memperhatikan satu tingkat saaran akan gagal memenuhi kebutuhan seluruh siswa.
6. Prinsip
Transfer dan Retensi
Belajar dianggap
bermanfaat bila seseorang dapat menyimpan dan menerapkan hasil belajar dalam
situasi baru. Apapun yang dipelajari dalam suatu situasi pada akhirnya akan
digunakan dalam situasi yang lain. Proses tersebut dikenal sebagai proses
transfer. Kemampuan seseorang untuk menggunakan lagi hasil belajar disebut
retensi.
7. Prinsip
Belajar Kognitif
Belajar ,kognitif
melibatkan proses pengenalan dan penemuan. Belajar kognitif mencakup asosiasi
antar unsur, pembentukan konsep, penemuan maslaah dan keterampilan memecahkan
masalah yang selanjutnya membentuk perilaku baru, berpikir, bernalar, menilai
dan berimajinasi.
8. Prinsip
Belajar Afektif
Proses belajar afektif
seseorang menemukan bagaimana ia menghubungkan dirinya dengan pengalaman baru.
Belajar afektif mencakup nilai emosi, dorongan, minat dan sikap.
9. Prinsip
Belajar Evaluasi
Jenis cakupan validitas
evaluasi dapat mempengaruhi proses belajar saat ini dan selanjutnya pelaksanaan
latihan evaluasi memungkinkan bagi individu untuk menguji kemampuan dalam
pencapian tujuan.
10. Prinsip
Belajar Psikomotor
Proses belajar
psikomotor individu meenetukan bagaimana ia mampu mengendalikan aktivitas
ragawinya. Belajar psikomotor mengandung aspek mental dan fisik.
II.
Prinsip – Prinsip Belajar Menurut
Rochman Nata Wijaya dkk
1.
Prinsip efek kepuasan ( law of effect )
Jika sebuah respon menghasilkan efek jembatan yang
memuaskan, maka hubungan Stimulus-Respon akan semakin kuat. Sebaliknya, semakin
tidak memuaskan efek yang dicapai respon, maka semakin lemah pula hubungan yang
terjadi antara Stimulus-Respon.
2.
Prinsip pengulangan ( law of exercise )
Bahwa hubungan antara stimulus dengan respons akan
semakin bertambah erat, jika sering dilatih dan akan semakin berkurang apabila
jarang atau tidak pernah dilatih.
3.
Prinsip kesiapan ( law of readiness )
Bahwa kesiapan mengacu pada asumsi bahwa kepuasan
organisme itu berasal dari pendayagunaan suatu pengantar (conduction unit)
dimana unit-unit ini menimbulkan kecenderungan yang mendorong organisme untuk
berbuat atu tidak berbuat sesuatu.
4.
Prinsip kesan pertama ( law of primacy )
Prinsip yang harus dipunyai pendidik
untuk menarik perhatian peserta didik.
5.
Prinsip makna yang dalam ( law of intensity )
Bahwa makna yang dalam akan menunjang dalam proses
pembelajaran. Makin jelas makna hubungan suatu pembelajaran maka akan semakin
efektif sesuatu yang dipelajari.
6.
Prinsip bahan baru ( law of recentcy )
Bahwa dalam suatu pembelajaran diperlukan bahan baru
untuk menambah wawasan atau pengalaman suatu peserta didik.
7.
Prinsip gabungan ( perluasan dari prinsip efek
kepuasan dan prinsip pengulangan )
Bahwa hubungan antara Stimulus-Respon akan semakin
kuat dan bertambah erat jika sering dilatih dan akan semakin lemah dan
berkurang jika jarang atau tidak pernah dilatih.
SecaraUmum,
Prinsip-prinsipbelajarberkaitandengan :
1.
Perhatian Dan Motivasi
Perhatianmempunyaiperanan yang pentingdalamkegiatanbelajar. Dari
kajianteoribelajarpengolahaninformasiterungkapbahwatanpaadanyaperhatiantakmungkinterjadibelajar
(Gage n Berliner, 1984: 335 ).
Perhatianterhadapbelajarakantimbulpadasiswaapabilabahanpelajaransesuaidengankebutuhannya.
Apabilabahanpelajaranitudirasakansebagaisesuatu yang dibutuhkan,
diperlukanuntukbelajarlebihIanjutataudiperlukandalamkehidupansehari-hari,
akanmembangkitkanmotivasiuntukmempelajarinya.
Apabilaperhatianalamiinitidakadamakasiswaperludibangkitkanperhatiannya.
Di sampingperhatian, motivasimempunyaiperanan yang
sangatpentingdalamkegiatanbelajar. Motivasiadalahtenaga yang
menggerakkandanmengarahkanaktivitasseseorang.
Motivasidapatdibandingkandenganmesindankemudipadamobil (gage dan Berliner, 1984
: 372).
Demikianmenurut H.L. Petri (Petri, Herbet L, 1986: 3).
Motivasidapatmerupakantujuandanalatdalampembelajaran. Sebagaitujuan,
motivasimerupakansalahsatutujuandalammengajar. Guru
berharapbahwasiswatertarikdalamkegiatanintelektualdanestetiksampaikegiatanbelajarberakhir.
Sebagaialat,
motivasimerupakansalahsatufaktorsepertihalnyaintelegensidanhasilbelajarsebelumnya
yang dapatmenentukankeberhasilanbelajarsiswadalambidangpengetahuan,
nilai-nilai, danketerampilan.
Motivasimempunyaikaitan yang eratdenganminat. Siswa yang
memilikiminatterhadapsesuatubidangstuditertentucenderungtertarikperhatiannyadandengandemikiantimbulmotivasinyauntukmempelajaribidangstuditersebut.
Motivasijugadipengaruhiolehnilai-nilai yang dianggappentingdalan, kehidupannya.
Perubahannilai-nilai yang dianutakanmengubahtingkahlakumanusiadanmotivasinya.
Karenanya, bahan-bahanpelajaran yang
disajikanhendaknyadisesuaikandenganminatsiswadantridakbertentangandengannilai-nilai
yang berlakudalammasyarakat.
Sikapsiswa, sepertihaInya motif menimbulkandanmengarahkanaktivitasnya.
Siswa yang
menyukaimatematikaakanmerasasenangbelajarmatematikadanterdoronguntulkbelajarlebihgiat,
demikian pula sebaliknya. Karenanyaadalahkewajibanbagi guru
untukbisamenanamkansikappositifpadadirisiswaterhadapmatapelajaranyang
menjaditanggung jawabnya.
Insentif, suatuhadiah yang diharapkandiperolehsudahmelakukankegiatan,
dapatmenimbulkan motif. Hal inimerupakandasarteoribelajar B.F. Skinner dengan
operant conditioning-nya’ (Hal inidibkarakanlebihlanjutdalamprinsipbalikandanpenguatan).
Motivasidapatbersifatinternal,
artinyadatangdaridirinyasendiri, dapatjugabersifateksternalyaknidatangdari orang lain, dari guru, orang tua,
temandansebagainya.
Motivasijugadibedakanatasmotif
intrinsikdan motif ekstrinsik. Motif intrinsikadalahtenagapendorong yang
sesuaidenganperbuatan yang dilakukan.Sebagaicontoh, seorangsiswa yang
dengansungguh-sungguhmempelajarimatapelajaran di
sekolahkarenainginmemilikipengetahuan yang dipelajarinya. Sedangkan motif
ekstrinsikadalahtenagapendorong yang ada di luarperbuatan yang
dilakukannyatetapimenjadipenyertaanya. \Sebagaicontoh,
siswabelajarsungguh-sungguhbukandisebabkaninginmemilikipengetahuan yang
dipelajarinyatetapididorongolehkeinginannaikkelasataumendapatijazah.
Naikkelasdanmendapatijazahadalahpenyertadarikeberhasilanbelajar.
Perhatianeratsekalikaitannyadenganmotivasibahkantidakdapatdipisahkan.
Perhatianialahpemusatanenergipsikis (fikirandanperasaan) terhadapsuatuobjek.
Makin terpusatperhatianpadapelajaran, proses belajarmakinbaikdanhasilnyaakanmakinhaik
pula. Olehkarenaitu guru
harusselaluberusahasupayaperhatiansiswaterpusatpadapelajaran.
Memunculkanperhatianseseorangpadasuatuobjekdapatdiakibatkanolehduahal.
Pertama, orang itumerasabahwaobjektersebutmempunyaikaitandengandirinyaumpamanyadengankebutuhan,
citacita, pengalaman, bakat, minat.
Kedua, Objekitusendiridipandangmemilikisesuatu yang lain dari yang lain, atau
yang lain dari yang biasa, lain dari yang padaumumnyamuncul.
Secara Umum, Prinsip-prinsip
belajar berkaitan dengan :
• Perhatian dan Motivasi
• Keaktifan
• Keterlibatan langsung atau pengalaman
• Pengulangan
• Tantangan
• Balikan dan penguatan (law of effect)
• Perbedaan individual
B. Prinsip-Prinsip
Belajar Didaktis
1. Prinsip-prinsip
Didaktis :
Yang dimaksud dengan prinsip-prinsip
didaktis adalah dasar-dasar yang melandasi aktivitas mengajar guru agar mutu
pencapaian tujuan instruksional dapat tinggi . Prinsip-prinsip didaktis itu
tidak lain adalah pedoman-pedoman atau kaidah-kaidah yang harus dipenuhi guru
dalam melakukan tugas mengajarnya.
a) Ada
tiga prinsip didaktis yang dapat memudahkan siswa dalam menguasai bahan ajaran,
yaitu :
·
Prinsip pemusatan perhatian
Guru hendaknya
senantiasa mengusahakan siswa-siswanya untuk untuk memusatkan perhatian pada
proses belajar mengajar. Tujuan prinsip ini agar perhatian siswa tidak
menyimpang. Dasar pemikiran perlunya prinsip pemusatan perhatian ini berkaitan
dengan tiga aspek, yaitu :
1. aspek
didaktis :
bahwa jika siswa-siswa memusatkan
perhatiannya, maka kondisikelas menjadi tenang. Siswa yang memusatkan
perhatiannya tidak memilikikesempatan untuk berbuat hal-hal yang mengganggu
kelas. Dan akibatnya prosesbelajar mengajar dapat berlangsung dengan baik.
2. aspek
pedagogis :
bahwa pemusatan
perhatian itu menyebabkan memiliki kebiasaanyang baik, yaitu kebiasaan
memusatkan perhatian.
3. aspek
psikologis :
bahwa jika perhatian
itu dipusatkan, maka segala perangsangyang mengganggu dapat diabaikan. Dan jika
segala perangsang dikesampingkan, makakemungkinan masuknya perangsang yang diharapkan
sangat besar. Dan akibat dariitu, siswa menjadi lebih cermat, teliti, serta
memperoleh pemahaman yang mendalamtentang segala isi proses belajar mengajar.
·
Prinsip Keaktifan
Guru hendaknya
mengusahakan keaktifan siswa dalam proses belajar mengajar . Keaktifan siswa
dalam kegiatan belajar mengajar tidak saja ditandai oleh keterlibatanya secara
jasmaniah, akan tetapi yang lebih dari itu adalah keterlibatan mental. Siswa
yang mentalnya aktif dalam proses belajar mengajar akan menyimak penjelasan guru
dengan baik atau pembicaraan siswa lainnya, mengamat-amati, melakukan
penyelidikan, melakukan analisis, membuat keputusan, memikirkan alternatif
pemecahan masalah dan sebagainya. Dengan keaktifan itu diperoleh intensitas
belajar yang maksimal. Berbagai cara yang dapat dilakukan guru untuk
menciptakan keaktifan belajar siswa adalah penggunaan berbagai macam strategi,
tidak mendominasi proses belajar mengajar, memberikan kesempatan yang luas bagi
partisipasi aktif siswa, mau mendengarkan perasaan siswa, mengerti siswa dari
sudut pandang siswa, dan menerapkan pendekatan multi media.
·
Prinsip Peragaan
Dasar prinsip peragaan
ini adalah adanya kenyataan bahwa pemahaman itu meliputi 80% melaui aktivitas
visual, 11% melalui aktivitas mendengar, dan 8 % melalui aktivitas indera
lainnya.
C. Prinsip-Prinsip
Belajar Pedagogis
Pedagogi bermakna ilmu pendidikan atau ilmu
pengajaran. Pedagogi juga bermakna ilmu pendidikan atau ilmu pengajaran. Makna
yang lebih luas dari pedagogi adalah sadar terhadap arah, tujuan dan ciri dari
proses pedagogi.
Alberto
Garcia et al (2005) mengkonseptualisasikan
pedagogis sebagai tindakan guru dan siswa dalam konteks organisasi sekolah, dimana interaksi
itu dilakukan berdasarkan teori pedagogis tertentu, berorientasi pada tujuan
institusional, dan dikembangkan dalam interaksi yang dekat dengan keluarga dan
masyarakat untuk mencapai pembentukan siswa secara sehat. Alberto Garcia et al
(2005) berpendapat bahwa pedagogis merupakan tindakan guru dan siswa dalam
konteks organisasi sekolah, dimana interaksi itu dilakukan berdasarkan teori
pedagogis tertentu, berteoritis pada tujuan intirusional, dan dikembangkan
dalam interaksi yang dekat dengan keluarga dan masyarakat untuk mencapai
pembentukan siswa secara sehat. Sedangakan, Ana Maria Gonzalez Soca
mendefinisikan proses pedagogis sebagai sebuah pendidikan yang menyoroti
hubungan antara pendidikan, pengajaran, dan yang bertujuan untuk mengembangkan
kepribadian siswa agar mempersiapkan dirinya untuk menjalani kehidupan.
Prinsip-prinsip
pedagogis adalah proses pedagogis yang menjadi standar dan prosedur tindakan
yang menentukan dasar pedagogis apa yang paling penting dalam proses pendidikan
kepribadian. Menurut Addine (2001), prinsip-prinsip pedagogis itu adalah:
1.
Kesatuan karakteristik ilmia dan
ideologi dari proses pedagogis.
2.
Prinsip hubungan sekolah dan kehidupan
didasarkan pada dua aspek penting, yaitu: kaitan antara kehidupan dan pekerjaan
sebagai kegiatan yang mendidik manusia.
3.
Berorientasi pada proses salah satu yang
mengibinasikan karakter dan individual pendidikan, serta penghormatan terhadap
kepribadian siswa.
4.
Prinsip yang merujuk pada kesatuan
pengajaran, pendidikan dan perkembangan proses, karena didasarkan pada kesetuan
dialektis antara pendidikan dan pengajaran yang harus terkait dengan kegiatan
pembangunan pada umum.
5.
Domain kognitif dan afektif tidak bisa
berada dalam suasana yang kering,
6.
Masing-masing Subsistem aktivitas,
komunikasi, dan kepribadian saling terkait satu sama lain.
BAB
III
PENUTUPAN
A.
Kesimpulan
Prinsip
belajar adalah landasan berpikir, landasan berpijak, dan sumber motivasi agar
proses belajar mengajar dapat berjalan dengan baik antara pendidik dengan
peserta didik.
Prinsip
didaktis adalah dasar-dasar yang melandasi aktivitas mengajar guru agar mutu
pencapaian tujuan instruksional dapat tinggi.
Prinsip
pedagogis adalah proses pedagogis yang menjadi standar dan prosedur tindakan
yang menentukan dasar pedagogis apa yang paling penting dalam proses pendidikan
kepribadian.
DAFTAR
PUSTAKA
1.
Uno,
Hamzah B.2006.Perencanaan Pembelajaran.jakarta:Bumiaksara.
2.
Sanjaya,
wina.2010.Strategi pembelajaran “Berorientasistandar proses
pendidikan”.jakarta:kencana.
Harrah's Cherokee Casino & Hotel - Mapyro
BalasHapusHarrah's 안양 출장안마 Cherokee 제주 출장샵 Casino & 경기도 출장안마 Hotel 강원도 출장마사지 - 경주 출장샵 Mapyro